Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Discussion’ Category

 

 

DAMPAK NYATA KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)

Oleh

Andina Faradita

305342479133

Off G

 

Harga minyak internasional terus menerus meningkat sampai kisaran USD 115 per barel. Hal ini semakin menekan keuangan negara karena harus menanggung subsidi BBM yang semakin membengkak di APBN. Apabila pemerintah tetap tidak menaikkan harga BBM bersubsidi, maka dapat dipastikan negara harus menanggung subsidi di atas 200 triliun. Akan tetapi apabila lebih memilih untuk menyelamatkan APBN, maka kenaikan dari BBM akan sulit dibendung. Inilah gambaran kondisi pemerintahan terkait denagan beratnya beban subsidi pada saat ini. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2008, kuota BBM subsidi ditetapkan 35,5 juta kiloliter (kl). Rinciannya, premium (16,8 juta kl), solar (11 juta kl), dan minyak tanah (7,7 juta kl).

Berdasarkan data terbaru yang dirilis Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), di antara ketiga jenis BBM bersubsidi itu, konsumsi premium dan solar meningkat. Hanya konsumsi minyak tanah yang menurun. Anggota Komite BPH Migas Adi Subagyo menyatakan, naiknya tingkat konsumsi BBM dipengaruhi banyak faktor. Misalnya, terus naiknya jumlah kendaraan bermotor.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil periode Januari-Maret mencapai 135.598 unit. Jumlah tersebut meningkat 60,7 persen dibandingkan periode yang sama 2007, yakni 84.337 unit, dan ini hanyalah data pembelian mobil. Sedangkan jumlah pembelian sepeda motor lebih banyak lagi. Pengunaan solar subsidi sendiri, konsumsi pada bulan Januari mencapai 970.694 kl, meningkat 13,19 persen dibandingkan Januari 2007. Konsumsi pada bulan Februari 2008 mencapai 822.099 kl, meningkat 8,1 persen dari Februari 2007. Selain pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang meningkat, faktor yang memicu meningkatnya konsumsi premium dan solar adalah beralihnya sebagian konsumen yang sebelumnya mengonsumsi BBM nonsubsidi, yaitu dari jenis Pertamax, Pertamax plus, maupun solar Pertamina Dex ke BBM subsidi jenis premium maupun solar.

Kenaikan harga BBM akan menyebabkan peningkatan angka kemiskinan di Indonesia sekitar 2 persen dari angka sebelumnya. Hal ini dapat dibenarkan dengan merujuk pada berbagai penelitian yang dilakukan banyak pihak terhadap efek dari kenaikan harga BBM yang berkisar rata-rata secara keseluruhan mencapai 29 persen. Dana kompensasi dari kenaikan harga BBM senilai Rp 18,1 triliun (dikurangi biaya monitoring) yang akan diberikan oleh pemerintah nanti hanya akan menjangkau sekitar 30 persen penduduk miskin. Dari angka ini kemudian dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk miskin akan berkurang sebanyak 2 persen. Akan tetapi pada sisi lain terdapat sekitar 40 persen dari penduduk yang sedikit berada di atas garis kemiskinan (10,5 persen dari total penduduk) yang tidak menerima dana kompensasi tersebut. Dengan kenaikan harga BBM itu, penduduk golongan ini akan langsung merosot statusnya menjadi masyarakat miskin. Hal ini menjelaskan bahwa sebanyak 40 persen dari 10,5 persen penduduk hampir miskin di Indonesia atau setara dengan 4 penduduk kita akan jatuh miskin.

Kenaikan ini paling berdampak buruk pada kehidupan nelayan tradisional. Nelayan tradisional adalah kelompok masyarakat paling rentan dan paling dirugikan oleh kebijakan energi pemerintahan. Dapat dilihat, misalnya, kebijakan konversi BBM ke gas. Kebijakan ini sama sekali tidak memiliki relevansi terhadap kebutuhan sosial-ekonomi dan budaya masyarakat pesisir dan nelayan tradisional. Apalagi kebijakan menaikkan harga BBM.

Menurut Riza Damanik, Manajer Kampanye Pesisir dan Laut Eksekutif Nasional WALHI, terdapat lima hal yang mencerminkan ketidakadilan kebijakan energi nasional terhadap nelayan tradisional Indonesia, kebijakan itu adalah sebagai berikut:

  1. Harga BBM yang diterima oleh nelayan, 80% lebih mahal dari harga yang ditetapkan pemerintah, bahkan bisa mencapai lebih dari 300% untuk mereka yang tinggal di pulau-pulau kecil. Hal ini dikarenakan biaya distribusi masih ditanggung penuh oleh nelayan.
  2. Tidak adanya kesungguhan pemerintah untuk memberikan akses terhadap energi secara mudah saji dan berkelanjutan kepada keluarga nelayan.
  3. Dalam situasi pemerintah belum mampu memberikan kemudahan akses (distribusi) BBM kepada nelayan, serta menjamin ketersediaan BBM dengan harga yang murah, pemerintah justru mengkriminalisasi perilaku (pola adaptasi) nelayan untuk mendapatkan BBM dengan menyebutkan nelayan di sejumlah daerah penjahat energi (baca: penimbun).
  4. Skema Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang telah dijalankan oleh Pemerintah SBY-Kalla tidak mampu menyelesaikan masalah terkait dengan dampak kenaikan BBM di kalangan nelayan, khususnya nelayan tradisional.
  5. Kebijakan kenaikan BBM semakin memperparah kehidupan nelayan. Terlebih, kebijakan ini muncul bersamaan dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Kelautan No. 06 Tahun 2008 Tentang Penggunaan Jaring Trawl; dan kebijakan kelautan lainnya, khususnya UU No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, dimana kebijakan ini secara tegas memprivatisasi wilayah hidup dan wilayah tangkap nelayan tradisional Indonesia.

Meningkatnya BBM memicu banyaknya penolakan serta protes dari berbagai kalangan. Misalnya saja, sebanyak lima fraksi besar DPR RI tetap menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah tanpa persetujuan pihak DPR di Pustaka Loka Nusantara IV, Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan (FDIP) melakukan walk out. Bahkan Rapat Paripurna DPR yang membahas kenaikan harga BBM sejak tanggal 15 Maret 2003 berlangsung ricuh dan berakhir tanpa ada penyelesaian, setelah Fraksi PDIP dan PKB juga melakukan walk out. Di samping itu, banyak elemen masyarakat terus melakukan protes dan demonstrasi menolak kenaikan harga BBM dan meminta agar harga BBM diturunkan kembali.

Terdapat tiga alasan fundamental yang mendasari aksi demontrasi tersebut. Pertama, pemerintah ketika membuat kebijakan menaikkan harga BBM sama sekali tidak memperhatikan kepentingan rakyat. Motif kenaikan harga BBM adalah ekonomi dengan standar harga dunia dan pasar serta asumsi APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) semata. Dalam hal ini faktor realitas sosial sama sekali tidak dijadikan sebagai landasan pentimbangan dalam rencana kebijakan pemerintah tersebut. Kenyataannya  kenaikan harga BBM itu sangat membebani kehidupan sosial masyarakat Indonesia.

Alasan kedua, kenaikan harga BBM hanya akan semakin menambah beban masyarakat yang sampai saat ini masih juga menanggung beban krisis ekonomi. Khususnya masyarakat marginal yang hidupnya serba kekurangan. Kenaikan harga BBM telah mengakibatkan efek domino di masyarakat sebab selalu diikuti dengan melonjaknya harga berbagai kebutuhan makanan pokok yang selalu dikonsumsi masyarakat. Belum lagi ditambah dengan naiknya ongkos angkutan umum yang kian mencekik leher masyarakat miskin kita.

Ketiga, adanya kekhawatiran tidak sampainya dana kompensasi dari kenaikan harga BBM ke tangan yang berhak menerimanya. Diprediksikan oleh banyak kalangan akan terjadi lagi apa yang disebut sebagai “tradisi korupsi”. Hal ini cukup beralasan sebab mental korupsi masyarakat Indonesia masih tergolong tinggi. Karena itulah, kebijakan menaikkan harga BBM dinilai tidak etis. Bahkan muncul tudingan bahwa pemerintah kurang kreatif dalam mencari alternatif penyelesaian terhadap defisit APBN. Padahal di luar kebijakan menaikkan harga BBM ini masih terdapat alternatif lainnya yang lebih baik, seperti melakukan pemberantasan korupsi secara serius dan kontinyu serta menerapkan pajak terhadap barang-barang mewah.

Meningkatnya harga BBM ini diperlukan tindak lanjut pemerintahan agar masyarakat tidak terus menerus menderita. Adapun solusi sederhana yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk mengurangi peningkatan harga BBM, antara lain:

  1. Memulai hidup lebih hemat, khususnya hemat BBM. Salah satu caranya adalah mengendarai motor atau mobil dengan benar dan sopan serta selalu menjaga kondisi kendaraan anda agar terawat. Janganlah mobil atau motor dimodif sehingga membuat boros.
  2. Memperbaiki sistem transportasi umum, berdasarkan survei sebuah tabloid otomotif pengguna kendaraan umum di perkotaan tak lebih dari 10% saja. Tentunya masalah kenyamanan dan ketepatan waktu menjadi hal yang perlu diperbaiki dari transportasi umum.
  3. Meminimalkan penggunaan kendaran bermotor. Sebaiknya dalam satu keluarga tidak menggunakan mobil atau motor lebih dari satu.

 

 

Read Full Post »

BELAJAR DARI KENAIKAN HARGA BBM

Pengaruh Naiknya Harga BBM terhadap Pencemaran Lingkungan

Oleh: Pratiwi Prananingrum

(305342479122)

 

            Kenaikan harga BBM di Indonesia yang ditetapkan baru-baru ini, membuat berbagai kalangan menjerit-jerit. Aksi demo mulai dari mahasiswa sampai ibu-ibu rumah tangga  terjadi di mana-mana. Banyak kalangan yang menilai bahwa kenaikan harga BBM ini merupakan bentuk kegagalan pemerintah SBY-JK di bidang ekonomi. Dana bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan pemerintah pada rakyat yang tidak mampu sebagai bentuk kompensasi naiknya harga BBM, tidak mampu membendung gelombang aksi penolakan terhadap naiknya harga BBM ini.

            Berbagai bentuk sosialisasi dilakukan pemerintah pada masyarakat untuk menunjukkan pentingnya kenaikan harga BBM ini untuk mengurangi angka subsidi yang harus ditanggung pemerintah, jika ingin ekonomi negara ini tidak kembali terpuruk seperti beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi tetap saja masyarakat luas tidak sepenuhnya bisa menerima kebijakan ini.

            Kebijakan kenaikan harga BBM, bukan merupakan jenis kebijakan yang populis. Kebijakan ini merupakan suatu isu yang bersifat dilematis, di satu sisi, akan banyak masyarakat menengah ke bawah utamanya, yang merasa kehidupannya semakin terhimpit selain itu banyak kalangan industri yang terancam eksistensinya yang dapat berakibat pada PHK dan pengangguran, di sisi lain, keselamatan ekonomi bangsa ini juga dapat terancam jika harus menanggung beban subsidi yang semakin besar seiring dengan naiknya harga minyak dunia         

            Mengingat bahwa bangsa Indonesia ini merupakan bangsa yang masih belum mandiri dalam bidang ekonomi, maka segala hal yang terjadi di perekonomian dunia, akan berpengaruh signifikan pada perekonomian Indonesia. Ironis memang, bangsa sebesar ini yang dibangun dengan kemegahan sejarah kejayaan nenek moyang seperti Majapahit dan Sriwijaya dan juga kemasyhuran tokoh-tokoh seperti Soekarno dan Hatta, belum bisa mandiri, atau jika kita merujuk pada akronim yang disampaikan Bung Karno dulu “Berdikari”, berdiri di atas kaki sendiri.

            Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam yang menjanjikan sejuta potensi. Seharusnya SDM Indonesia mampu untuk mengolahnnya demi kepentingan rakyat bukan golongan-golongan seperti saat ini. Berbagai jenis teknologi sederhana yang aplikatif sebenarnya sudah mampu diterapkan oleh bangsa Indonesia. Budaya konsumtif terhadap produk asing seharusnya sudah hilang, akan tetapi rupanya bangsa ini masih terlalu mengantuk karena terlalu lama tidur, sehingga sangat sulit untuk bangkit dan mengejar ketertinggalan di berbagai bidang dengan negara-negara maju.

            Kenaikan harga BBM ini, seharusnya membuat kita belajar tentang banyak hal, termasuk bagaimana cara mencari bahan substitusinya agar kita tidak selamanya tergantung pada sumber energi yang tidak terbarukan ini. Penggunaan bahan bakar alternatif pengganti BBM merupakan suatu isu yang sudah lama diangkat, bahkan di beberapa negara maju sudah mulai diaplikasikan. Di Indonesia teknologi ini juga sudah mulai dicoba untuk diterapkan diantaranya dengan pembuatan Biodiesel dari jarak pagar, Biogas dari kotoran sapi dan sebagainya, namun pemanfaatannya belum sebanyak bahan bakar minyak (solar, premium, dsb).

Penggunaan energi alternatif ramah lingkungan, merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kenaikan harga BBM. Bahkan solusi ini juga akan menjadi salah satu solusi bagi pencemaran lingkungan akibat penggunaan bahan bakar minyak yang terjadi selama ini. Perlu diingat kembali bahwa konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia semakin meningkat dari hari ke hari yang akibatnya dapat dirasakan oleh masyarakat baik di desa maupun di kota, udara semakin panas akibat gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, mesin industri, pembakaran yang berbahan bakar minyak telah meningkatkan kadar gas rumah kaca.

Berbagai kelemahan memang masih dijumpai dalam aplikasi sumber energi alternatif, tapi kelemahan inilah yang seharusnya membuat kita semakin berinovasi untuk dapat menghasilkan teknologi pemanfaatan sumber energi alternatif ramah lingkungan yang lebih baik.

Kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah, menyimpan potensi besar untuk pengadaan dan aplikasi sumber energi alternatif dalam jumlah besar untuk memenuhi konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Hal ini tinggal menunggu tangan-tangan kreatif generasi muda Indonesia untuk mengelolanya dan mempersiapkan berbagai teknologi yang diperlukan jika sumber energi alternatif ini diproduksi dalam skala industri.

Pembuatan berbagai jenis alat yang selama ini berbahan bakar minyak (BBM) menjadi alat yang dirancang khusus berbahan bakar sumber energi alternatif merupakan salah satu persiapan yang harus dilakukan disamping berbagai persiapan lain seperti minat konsumen, teknik produksi sumber energi yang efektif dan efisien, dsb. Pada intinya kenaikan harga BBM ini tidak hanya bisa dipandang dari sudut yang merugikan berbagai kalangan, tetapi dapat juga dipandang sebagai suatu cambuk bagi bangsa Indonesia untuk menciptakan suatu teknologi baru ramah lingkungan dengan penerapan sumber energi alternatif yang berbasis kemandirian bangsa.

Read Full Post »

NILA KARTIKA SARI

305342479134/Off G

Assalamualaikum Pak, sebelumnya saya ingin request ke bapak. boleh kan pak? sekali-kali bapak mengisi blog kita juga dong. Pertama biar teman-teman tambah semangat buat masuk ke rubrik diskusi ini, cerita tentang banyak hal terutama isu-isu tentang lingkungan. Mulai hari ini tarif angkot naik lo pak,cuma belum ada keputusan resmi dari pemerintah mau dinaikkan berapa,jadi pak supir angkot pada narik sesuai kehendaknya ada yang Rp. 2500 atau bahkan Rp. 3000 menurut bapak kompensasi seperti apa sih sebenarnya yang bangsa kita butuhkan dari penghapusan subsidi BBM ini? teman-teman juga boleh kasih pendapat lo!!kalo menurut saya pribadi mungkin yang terpenting adalah anggaran biaya pendidikan yang harusnya diturunkan. tapi saya kok pesimis ya pak?entahlah… karena saya ingat waktu bapak bercerita didepan kelas mengenai pendidikan di negara kita yang hanya melahirkan generasi  tak kreatif. jujur dalam hati saya  sangat bersedih dan  mengakui bahwa memang hal itulah yang terjadi sekarang. seperti buku yang pernah saya baca karangan Eko Prasetyo,penerbit Resist Book.judulnya Orang Miskin dilarang sekolah
,bapak sudah baca? saya merasa harus ada yang merubah ini semua. seketika itu saya berandai seandainya semua dosen punya semangat seperti bapak,Btw saya jadi teringat Mr.Kobayashi di buku Totto chan. BApak mirip Beliau^^ pasti kuliah dibiologi semakin semarak dan kita tidak hanya dijejali oleh teori-teori berkepanjangan. misalnya saja bab guru pertanian, yang dilakukan langsung ke lapangan bertani dan menanam di kebun. disitu sang guru langsung mengajar dan praktek diikuti para murid. tanpa banyak basa-basi sehingga ilmu yang didapat totto dan kawan-kawan tidak menguap begitu saja. akhirnya saya mohon mewakili teman-teman juga doakan kita semua di masa yang akan datang berguna bagi nusa dan bangsa ya pak. dengan setia berprinsip “dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung”

Read Full Post »

NILA KARTIKA SARI

305342479134/off G

Hola-hola juga Assalammualaikum pren!!..

masih pada sepi yach.. karena yang tanya cuma dewir yaudah aq jawab juga pertanyaan dari dewir hehe.. menurut nila nih ya sama sih seperti yang kita tau kalo kalo konversi energi itu intinya peralihan bahan baku energi dari yang lama ke yang baru,kalo dulu jamannya nenek kita pernah juga terjadi konversi energi besar-besaran dari bahan bakar kayu, sekarang jamannya kita-kita ya dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas. Ehm.. setuju enggaknya tergantung gimana kesiapan pemerintah juga wir, ndak setuju kalo kebijakan ini diterapkan dilapangan setengah-setengah dan masih semrawut dimana BBM nya dah sulit dicari dimana-mana eh BBG yang dibuat sebagai bahan bakar baru juga ikutan sulit didapat alias langka.Nah repot toh!!?? setujunya kan kita tau kalo BBM adalah hidrokarbon yang dibentuk dari proses yang berlangsung dalam skala waktu geologis. Dalam skala kehidupan manusia, BBM praktis merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Artinya, suatu saat nanti akan habis dan sebelum habis harganya akan terus meningkat. Nah dah tau kayak gitu solusinya yang pertama kali PENGHEMATAN SODARA-SODARA!! yang paling kecil langkah awal yang bisa kita laksanakan sebenernya mudah, jalan kaki aja ke kampus!! hehe… banyak toh anak kampus yang pada ngekos deket-deket aja pada bawa motor semua, dah gitu yang mau bergaya juga banyak bawa motor yang knalpotnya segede cerobong pabrik rokok:p (maaf, berlebihan yach..) tuh kan pemborosan banget. Selebaran BIKE TO KAMPUS yang ditempel gede-gede dikampus kita kayaknya juga cuma malah nambah masalah baru, Bikin Limbah Kertas boz hohoho.. sebenernya susah juga jadi pemerintah ngatasin hal ini kayak nelen durian sekalian isinya^^ ditubruk sana-sini, di demo trus-trusan padahal masih juga lom bener-bener menerapkan kebijakannya. Jadi kalo menurut nila solusinya ada di diri kita masing- masing dulu, sudah seberapa besar kontribusi kita dalam melakukan penghematan BBM? Buktinya di negara- negara maju dengan kenaikan BBM ato terjadinya konversi energi juga tertib ga seheboh dinegara kita yang konon katanya salah satu penghasil minyak bumi terbesar didunia. Tapi itu dulu loh.. dulu jaman kita masih imut-imutnya pake seragam merah putih huhuhu.. sekarang yang seperti yang kita liat bersama, sebagai golongan mahasiswa yang sering dijuluki AGEN OF CHANGE!! ayok sama-sama introspeksi diri sebelum berkoar-koar meyalahkan kebijakan pemerintah. Kita tengok aja di negara yang ada dibawah negara kepulauan kita, australia tuh disana penjualan sepeda lebih banyak daripada mobil. Niat banget kan aksinya!!daripada pusing ngurusin pemerintah yang lebih pusing tujuh keliling, kita aja yang mulai melakukan perubahan minimal dari diri kita sendiri kalo cuma pergi deket-deket aja jalan kaki lebih murah&sehat kok!!gak percaya??buktikan aja.. bukankah PERUBAHAN selalu MENANTANG

Read Full Post »

KONVERSI ENERGI

KONVERSI ENERGI

            Hai prens sebelumnya aku pengen ngucapin SELAMAT buat kelas kita, Offering G yang sekarang udah punya  Private Blog alias blog pribadi….

Mudah2an ja di Blog baru ini, kita bisa saling berbagi tentang Issue-Issue lingkungan yang lagi Anget-angetnya dibahas n syukur-syukur kita bisa ngasih solusi ato pemecahan dari masalah-masalah itu…

Yah intinya, Go Offering G n STOP Global Warming!!!!!!!!

            Di blog baru ini, aku pengen ngangkat topik soal konversi energi. Tentunya kalian dah pada tau kan masalah ini (bukan karena kita dapet tugas Peng-lingk semata dari P. Hadi loh), tapi karena masalah ini sekarang emang lagi anget-angetnya diomongin di masyarakat, baik oleh ibu2 rumah tangga, para pengusaha baik home industri maupun perusahaan besar, bahkan oleh pemerintah yang setiap hari beritanya selalu wira-wiri di televisi…

            Sebenernya konversi energi itu apa yah???

Menurut sumber yang aku baca sih, konversi energi itu penggantian penggunaan minyak tanah ke gas elpiji.. jadi masyarakat yang dulunya terbiasa menggunakan minyak tanah untuk memasak dan beberapa keperluan industri sekarang diharapkan bisa menggantinya dengan gas elpiji sesuai dengan program pemerintah..

            Nah trus, sebenernya alasan pemerintah melakukan konversi energi itu untuk apa?. Menurut sumber yang aku baca juga, alasannya itu dikarenakan naiknya harga minyak di pasar internasional sehingga harga minyak di dlam negeripun ikut naik. Selain itu, sumber energi yang digunakan di Indonesia didominasi oleh sumber energi fosil atau minyak bumi energi yang tidak dapat diperbaharui, salah satunya adalah minyak tanah…

Nah, oleh karena itu pemerintah melakukan konversi energi dari minyak tanah ke elpiji dengan harapan bangsa indonesi di kemudian hari tidak kehilangan sumber energi fosil atau minyak bumi, utamanya minyak tanah…(yah singkat katanya, pemerintah lagi hemat pasokan energi buat cucu-cucu kita di kemudian hari)!!!

            Itu tadi sedikit penjelasanku mengenai konversi energi, aku sadar n tau banget kalo tulisanku di atas masih banyak kekurangannya.. untuk itulah aku mengharap banget dari temen-temen untuk memberi tanggapan atau tambahan dari topik konversi di atas….

Untuk memudahkan kalian dalam memberikan tanggapan, nih aku kasih beberapa pertanyaan yang wajib hukumnya kalian baca n jawab:

  1. menurut kalian konversi energi itu apa?
  2. setuju enggak dengan program pemerintah mengenai konversi energi? Kalo setuju apa alasannya n kalo enggak alasannya apa?
  3. menurut kalian solusi apa yang sebaiknya pemerintah n kita lakukan untuk mengatasi kelangkaan sumber energi khususnya minyak tanah dan BBM??

Dah segitu ja pertanyaan dari aku.. mudah-mudahan mendapat sambutan yang hangat dari kalian dan tentunya dari Bapak yang terhormat, Pak Hadi Suwono, Dosen matakuliah pengetahuan Lingkungan ku..

Atas perhatiannya aku ucapkan terima kasih….N maapin aku kalo ada salah-salah kata (kayaknya banyak deh, soalnya gak sesuai ma EYD alias Ejaan Yang Dianjurkan,,tapi moga-moga ja bisa dimaklumin…..)

Salam Biologi, Apis Indica N Keep Stop Global Warming!!!!!!!!!!

 

                  BY: DEWIR

305342479121

BIOLOGI ‘05

 

Read Full Post »